WALISONGO ||
WALISONGO || NAMA NAMA WALI SONGO
Agama islam pertama kali masuk ke indonesia melalui sumatera, kemudian selanjutnya penyiaran agama islam berkembang ke pulau pulau lain di nusantara. Ketika kekuatan islam semakin melembaga, berdirilah kerajaan kerajaan islam. Karena berkat dukungan kerajaan kerajaan serta upaya gigih dari para ulama’ hingga islam sampai ke tanah jawa.
Pada sisi lain ada yang menyatakan bahwa penyebaran islam di jawa di rintis oleh para saudagar muslim dari Malaka. Malaka merupakan kerajaan islam yang mencapai puncak kejayaan nya tepat nya pada pemerintahan sultan mansur syah. Pada mula nya para saudagar muslim merambah ke daerah daerah pesisir utara jawa. Pada daerah tersebut terdapat beberapa kerajaan kecil yang telah melepaskan diri dari kekuasaan kerajaan Majapahit, seperti Demak, jepara, Tuban, Gresik, dan Giri. Melalui kontak perdagangan akhirnya masyarakat jawa mengenal agama Islam.
Wali songo sebagai jantung penyiaran islam di jawa. Ajaran ajaran para walisongo mempunyai pengaruh signifikan yang sangat besar di kalangan masyarakat Jawa. Bahkan seakan menyamai pengaruh seorang raja karena suatu wibawa dan sebagainya. Masyarakat jawa memberikan gelar sunan kepada walisongo. Kata sunan di ambil dari kata susuhunan yang memiliki arti “ yang di junjung tinggi/di junjung di atas kepala” gelar yang di pakai oleh para raja. Bagi se bagian besar masyarakat jawa walisongo memiliki nilai kekeramatan dan kemampuan kemampuan di luar nalar kita bisa menyebutnya dengan karomah. Wali songo merupakan sembilan ulama sebagai pelopor dan pejuang penyiaran islam di jawa pada abat ke -15 dan ke -16.
Sekalipun masih terdapat perbedaan pendapat tentang nama nama walisongo, namun yang lazim di akui sebagai walisongo adalah sebagai berikut :
1. Maulana Malik Ibrahim atau sunan gresik
2. Raden Rahmad atau sunan ampel
3. Raden Maulana Makdum Ibrahim
4. Raden Mas Syahid atau sunan kalijaga
5. Raden Paku (Maulana Ainul Yaqin) / sunan giri
6. Raden Qosim Syarifuddin / sunan derajat sedayu
7. Raden Ja’far Shodiq / sunan qudus
8. Raden Said (Raden Prawoto) atau sunan muria
9. Syarif Hidayatullah / sunan gunung jati
Proses islamisasi jawa adalah hasil perjuangan dan kerja keras para walisongo, sebagian besar proses islamisasi berjalan dengan damai, nyaris tanpa konflik baik politik maupun kultural. Meskipun terdapat konflik, skalanya sangat kecil sehingga tidak mengesankan sebagai perang, kekerasan, ataupun pemaksaan budaya. Penduduk jawa memeluk islam dengan suka rela.
Kehadiran walisongo bisa di terima dengan baik oleh masyarakat, karena walisongo menerapkan metode dakwah yang akomodatif dan lentur. Kedatangan para wali di tengah tengah masyarakat jawa tidak di pandang sebagai sebuah ancaman. Para wali menggunakan unsur unsur budaya lama (Hindu-Budha) sebagai media dakwah. Dengan sabar sehingga sedikit demi sedikit walisongo memasukkan nilai nilai ajaran islam ke unsur unsur lama yang sudah berkembang. Metode ini biasa di sebut dengan Metode Sinkretis.
Posting Komentar untuk "WALISONGO || "