Nuruddin Ar Raniri
Nuruddin Ar Raniri memiliki nama lengkap Nuruddin Muhammad bin Ali bin Hasanji bin Muhammad bin Hamid Ar Raniri Al Quraysy Asy syafi’i. Beliau lahir sekitar pertengahan abad ke -16 di Ranir (sekarang Rander) di daerah Gujarat, India, dan beliau meninggal pada tanggal 22 Dzulhijjah 1069 H atau bertepatan dengan 21 September 1658 M.
Sebagai pendatang beliau mulai merantau ke nusantara, dengan memilih aceh sebagai tempat tinggalnya. Sebelum mengembara beliau mengajar agama dan di angkat sebagai Syech Tarekat Rifa’iyah di India. beliau datang ke aceh pada tanggal 31 Mei 1637. Ada yang berasumsi bahwa kedatangan nya ke Aceh karena Aceh pada saat itu telah menggantikan peran Malaka yang di kuasai Portugis, sebagai pusat perdagangan, politik, dan Studi Islam di kawasan Asia Tenggara.
Nuruddin Ar Raniri terkenal sebagai seorang ulama dan penulis yang sangat produktif. Pada setiap tulisan nya beliau pun selalu menyebutkan sumber pengambilan nya untuk memperkuat argumen yang telah di jelaskan nya. Tulisan nya meliputi berbagai cabang ilmu agama, seperti sejarah, Fiqh, Hadist, Aqidah, Mistik, Filsafat, dan juga ilmu perbandingan agama. Karya nya di bidang fiqh yang cukup masyhur adalah Al Sirath Al Mustaqim (jurus lurus), membahas tentang permasalahan ibadah seperti sholat, puasa, dan zakat. Karya karya lain nya antara lain adalah Bustan Al Salatin (berisi sejarah) dan Asrar Al Ihsan fil Ma’rifat al Ruh wa Al Rohman (berisi ilmu kalam).
Nuruddin Ar Raniri tertulis dalam sejarah sebagai ulama yang mempunyai jasa besar dalam menyebarluaskan bahasa Melayu di kawasan Asia Tenggara. Pada masa itu bahasa Melayu telah tersebar luas menjadi Lingua Franca. Nuruddin Ar Raniri mendapat tugas sebagai mufti kerajaan aceh pada masa sultan Iskandar Sani. Posisi penting ini menjadikan nya leluasa untuk menerangkan tentang kesesatan ajaran Wahdatul Wujud dan menentang serta memberantas ajaran tersebut yang dulu pernah di kembangkan oleh Hamzah Fansury dan muridnya Syamsuddin As Sumatrani.
Di samping Ar Raniri memusnahkan kitab hasil karya karya Hamzah Fansuri dan Syamsuddin As Sumatrani, Ar Raniri juga menerbitkan karya tulisan dengan tujuan menyanggah pendapat paham Wujudiyah yang di anggap sesat tersebut. Karya karya untuk keperluan tersebut antara lain adalah Asrar Al Arifin (Rahasia seseorang yang mencapai pengetahuan), Syarab Al A’syiqin (minuman para kekasih) dan Al Muntahi (mencapai puncak), di samping berupa tulisan Ar Raniri juga melakukan sanggahan melalui polemik polemik trbuka dengan para pengikut Wujudiyyah.
Posting Komentar untuk "Nuruddin Ar Raniri"