Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Hamzah Fansuri Tokoh kiprah Ulama' Nusantara asal Sumatera

Hamzah Fansury

Hamzah fansury lahir di Sumatera Utara, di kenal sebagai tokoh tasawwuf dari Aceh. Beliau hidup antara akhir abad ke -16 hingga awal abad ke -17 M. Tokoh sufi ini di kenal di Nusantara membawa faham Wahdatul Wujud yang di ambil dari pemikiran atau asumsi dari Ibnu Arabi. Keluarga beliau telah lama hingga turun temurun bertempat tinggal di kota Fansur (Barus), sebuah kota pantai di Sumatera.

Hamzah Fansury banyak melakukan aktivitas pengembaraan di berbagai wilayah, sampai akhirnya beliau menetapkan pilihan untuk mukim di Aceh. Dalam perjalan nya sebelum mukim beliau banyak singgah di beberapa kota seperti Qudus, Banten dan juga beberapa Negara seperti Johor (Malaysia), India, Persia, Siam, Mekkah, Madinah, dan Irak. Pengembaraan beliau tersebut bertujuan untuk mencapai makrifat kepada Allah SWT, setelah beliau kembali ke perantauan nya ia tinggal di Barus, kemudian pindah ke Kota Banda Aceh.

Berdasarkan bukti hasil karya yang terlacak, Hamzah Fansury adalah peletak dasar bahasa Melayu sebagai bahasa ke empat di dunia Islam, setelah bahasa Arab, Persi, dan Turki. Para sejarawan mengasumsikan bahwa beliau sudah mulai menulis pada masa kesultanan Aceh, yaitu pada masa sultan Alauddin Ri’ayat Syah Sayyid Al Mukamal (1589-1604). Sultan Iskandar Muda memiliki peran yang besar dalam mempopuler kan hasil karya karya Hamzah Fansury. Berbagai daerah yang di kirimi kitab karya belaiu antara lain Gresik, Kudus, Makassar, Ternate, Malaka, Keddah, Sumaera Barat, dan Kalimantan Barat.

Hampir seluruh hasil karya Hamzah Fansury sebagai sarana mempopulerkan pemikiran Wahdatul wujud. Beliau memiliki keteguhan dalam berfikir sekalipun pemikirannya tentang kesatuan Tuhan dan Makhluk ini mendapat tantangan keras dari Nuruddin Ar Raniri. Hamzah telah di anggap mengajarkan ajaran Panteisme. Meskipunmemang pada karya Hamzah Fansury sering mengangkat aspek tasybih (keserupaan/kemiripan) antara Tuhan dengan alam ciptaanya, dan beliau tidak pernah lupa menampilkan aspek tanzih (perbedaan) anatara Tuhan dengan Makhluk, hanya saja yang banyak di tonjolkan adalah konsep Wahdatul Wujud nya.

Posting Komentar untuk "Hamzah Fansuri Tokoh kiprah Ulama' Nusantara asal Sumatera"