Proses masuknya Islam di Nusantara (Indonesia)
A. PROSES MASUKNYA ISLAM DI INDONESIA
Pada jaman dahulu wilayah
Nusantara lebih luas jika di bandingkan dengan Indonesia pada masa sekarang.
Wilayah Nusantara pada masa itu meliputi, Malaysia, Brunei, Fhilipina dan
Thailand. Pada saat itu Nusantara juga di kenal dengan “Negeri Bawah Angin”. DI
SAMPING Nusantara juga di sebut dengan “Lesser India” atau India Kecil.
Sedangkan orang orang yang berada di wilayah Nusantara memberikan sebutan
“Negeri Atas Angin” kepada negeri India, Persia, dan Arab. Adapun orang orang
Nusantara yang berada di Haramain (Mekkah dan Madinah) mereka di kenal dengan
sebutan Jawi. Karena itu seorang Ulama Nusantara yang sedang belajar atau
tinggal di tanah suci, mereka di kenal dengan sebutan Ulama.
A B. ASAL USUL ISLAM MASUK NUSANTARA
Sejak zaman pra sejarah, penduduk
kepulauan Nusantara dikenal sebagai pelayar pelayar yang sanggup mengarungi
lautan lepas. Sejak awal masehi sudah ada rute rute pelayaran dan perdagangan
antara kepulauan Nusantara dengan berbagai daerah di daratan Asia Tenggara.
Wilayah barat Nusantara dan sekitar Malaka sejak masa kuno merupakan wilayah
yang menjadi pusat perhatian, terutama karena hasil bumi yang di jual di sana
menarik bagi para pedagang, dan menjadi daerah lintasan penting antara China
dan India. Sementara itu, pala dan cengkeh yang berasal dari Maluku di pasarkan
di Jawa dan Sumatera, untuk kemudian di jual kepada para pedagang asing
pelabuhan pelabuhan penting di Sumatera dan Jawa antara abad ke -1 dan ke -7 M
seering di singgahi para pedagang asing, seperti Lamuri ( Aceh ) Barus dan
Palembang di Sumatera, Sunda Kelapa dan Gresik di Jawa.
Bersamaan dengan hal trsebut, datang para pedagang yang berasal dari Timur Tengah. Mereka tidak hanya membeli dan menjajakan barang dagangan, tetapi juga di upayakan untuk menyebar luaskan agama Islam. Dengan demikian, agama Islam telah ada di Nusantara bersamaan dengan kehadiran para pedagang Arab tersebut. Meskipun belum tersebar secara luas ke berbagai penjuru wilayah Nusantara indonesia.
C. TEORI ASAL USUL ISLAM DI NUSANTARA
Teori pertama mengungkapkan bahwa Agama Islam masuk
ke Nusantara berasal dari Persia. Teori tersebut di dukung kenyataan bahwa di
Sumatera bagian utara (Aceh) terdapat perkumpulan orang orang persia sejak abad
ke -15. Marrison juga menguatkan teori pertama ini dengan dalil atau dasar akan
adanya pengaruh Persia yang jelas dalam kosakata kesasteraan Melayu. Kedatangan
Ulama besar bernama Al Qhodhi Amir Sayyid as Syirazi dari Persia di kerajaan
Samudera Pasai turut juga menguatkan teori Persia.
Teori kedua berpendapat bahwa
agama Islam masuk ke Nusantara berasal dari negara India. Snouck Hurgronje (
Belanda ) mengungkapkan bahwa Agama Islam masuk ke Nusantara berasal dari Kota
Dakka, India. Sedangakn ahli sejarah yang lain seperti Pijnappel dan Moquette
yang juga berasal dari belanda menyatakan bahwa agama Islam masuk ke Nusantara
berasal dari Gujarat dan Malabar India, ungkapan kedua ahli sejarah tersebut
mendasarkan penelitiannya kepada kesamaan madzhab kaum Muslimin di Nusantara
dan di Gujarat.
Teori ke tiga menurut ahli sejarah
yakni Keijzer Agama Islam masuk ke Nusantara berasal dari Mesir. Hal tersebut
di dasarkan kepada kesamaan mazdhab Syafi’iyah yang ada di kedua nya yaitu
Nusantara dan Mesir. Namun para Nieman dan De Holander menyatakan bahwa
Hadromaut adalah asal agama Islam berada, meskipun demikian ahli sejarah
Nusantara Indonesia umumnya perpendapat dan setuju bahwa teori Arab
Teori ke empat China, proses masuknya Agama Islam di
nusantara (terutama Jawa) menurut teori ini adalah berasal dari China, jauh
sebelum agama Islam datang ke Nusantara orang orang China telah berbaur di
Nusantara terutama melalui jalur perdagangan bahkan sejak masa Hindu Budha.
Ajaran Islam telah dulu sampai di China pada abad ke -7 M.
C. D.DAERAH
NUSANTARA YANG MULA MULA MENERIMA AGAMA ISLAM
Daerah tersebut adalah Pantai
Barat pulau Sumatera, Dari tempat itulah agama Islam menyebar ke seluruh
Nusantara Indonesia. Berikut beberapa tempat penyebarannya :
a. Pesisir
Sumatera bagian Utara di Aceh
b.
Pariaman di
Sumatera Barat
c.
Gresik dan Tuban
di Jawa Timur
d.
Demak di Jawa
Tengah
e.
Banten di Jawa
Barat
f.
Sorong di
Irian Jaya
g.
Makassar di
Sulawesi Selatan
h.
Banjar Di
Kalimantan Selatan
i.
Palembang di
Sumatera selatan
j. Ternate,
Tidore, Bacan dan Jailolo di Maluku.
Posting Komentar untuk "Proses masuknya Islam di Nusantara (Indonesia)"