Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengertian pendidikan menurut ahli (latar belakang penelitian)


Latar Belakang Penelitian 

Pendidikan menurut istilah disebut juga dengan “Peadagogie” yang artinya” anak” dan “Again” yang terjemahannya adalah “bimbing”. Jadi terjemahan bebas kata peadagogie berarti ”bimbingan yang diberikan kepada anak”. Menurut pengertian luas maka pendidikan adalah usaha yang dijalankan oleh seseorang atau sekelompok orang lain agar menjadi dewasa atau mencapai tujuan hidup dan penghidupan yang lebih tinggi dalam arti mental. 

Pendidikan hendaknya berlangsung secara psikologis. Hal ini disebabkan karena pendidikan diselenggarakan untuk anak didik. Jadi dalam pendidikan, perhatian utama ditujukan kepada anak didik. Setiap aspek pelayanan pendidikan diperuntukan bagi terwujudnya aktivitas belajar yang efektif, maka pendidikan hendaknya psikologis. Pendidikan psikologis dalam arti bahwa, berorientasi kepada sifat dan hakikat anak didik sebagai manusia yang berkembang. 

Terkait dengan hal ini pendidikan juga di atur dalam Undang-Undang Dasar 1945 Bab XIII tentang pendidikan dan kebudayaan pasal 31 ayat (1) mengatakan bahwa setiap warga negara berhak mendapat pendidikan, kemudian dalam Undang-Undang Dasar 1945 di atur tujuan pendidikan nasional Bab XIII pasal 31 ayat (3) pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang.2 

Berbicara tentang pendidikan kita bisa melihat masalah yang sering di hadapi khususnya dalam bidang pendidikan yang ada di Indonesia, di mana pada zaman sekarang menuntut anak-anak harus mahir dalam segala bidang, tanpa melihat kesiapan mereka, dan dengan dibebani kurikulum yang banyak, serta diadakannya Full Day School di sekolah. 

Hal ini membuat anak-anak merasa jenuh di sekolah dengan pelajaran yang ada, dan akhirnya mereka kurang berminat dalam mengikuti pelajaran dan akhirnya anak-anak meluapkan rasa jenuhnya dengan bersikap yang bisa dibilang nakal di dalam kelas. Hal ini mungkin disebabkan karena rasa jenuhnya terhadap pelajaran yang diberikan di sekolah. 

Jika keadaanya seperti ini maka pihak guru yang berperan untuk memotivasi mereka agar mereka mau mengikuti pelajaran yang ada dan mempersiapkan para peserta didiknya agar mampu serta siap mengikuti pelajaran. Mempersiapkan peserta didik dalam mengikuti pelajaran sangat penting agar mereka berminat dalam pelajaran tersebut. Selain mempersiapkan peserta didik dalam mengikuti pelajaran guru juga perlu memperhatikan fisiologis dan psikologis si peserta didiknya. Hal ini juga sangat berpengaruh dalam proses pembelajaran. 

Selain tanggung jawab guru dalam mempersiapkan anak untuk mengikuti pelajaran di sekolah yang pada akhirnya mereka jadi berminat dalam mengikuti pelajaran di sekolah. Orang tua juga perlu ikut berperan secara nyata dalam kegiatan proses belajar anak di sekolah. Dari hasil observasi yang saya lakukan di lingkungan saya, banyak yang orang tuanya hanya ingin anaknya memiliki nilai yang tinggi di sekolah tapi orang tua tersebut tidak ikut berperan dalam kegiatan belajar anaknya di sekolah.

 Mereka seolah melepaskan tangan dan tidak mau tahu kemudian menyerahkan semua urusan sekolah kepada anak dan gurunya, dan banyak juga orang tua yang hanya sibuk dalam urusan pekerjaanya sehingga mereka tidak mengetahui bagaimana keadaan anaknya di sekolah, apa saja yang dilakukan anaknya, bagaimana perkembangannya di sekolah, dan bagaimana anaknya dalam proses pembelajaran di sekolah. Kembali pada situasi yang mereka hanya menyerahkan tugas tersebut kepada anak dan gurunya. Para orang tua hanya menginginkan anaknya mendapat nilai yang baik. Tetapi tidak mempersiapkan psikologis anaknya dalam mengikuti pembelajaran di sekolah. 

Padahal peran orang tua dalam proses pembelajaran di sekolah juga sangat penting. Karena pada dasarnya kegiatan belajar di sekolah harus melibatkan guru, peserta didik, dan orang tua agar proses belajar anak di sekolah berjalan dengan baik. Untuk anak tingkat dasar biasanya mereka akan lebih mendengarkan atau menuruti orang yang paling sering ada di dekatnya. Orang tua merupakan orang yang paling terdekat dengan anak-anaknya sehingga mereka juga harus memiliki peran yang nyata dalam kegiatan belajar anak. Agar anak tersebut bisa mengikuti pelajaran dengan antusias dan aktif. 

Untuk mengetahui psikologis belajar siswa maka kita harus mengetahui agar pendidik memperhatikan kebutuhan dan kesiapan anak serta minat anak didik dalam mengikuti pelajaran di sekolah. Minat merupakan fokus yang penting dalam proses pembelajaran. Karena jika anak tidak berminat ataupun kurang berminat dalam mengikuti pelajaran maka nantinya anak tersebut tidak akan semangat dalam mengikuti pelajaran dan kurang memahami pelajaran yang diajarkan oleh guru. Sebaliknya jika anak tersebut berminat dalam mengikuti pelajaran maka anak tersebut akan lebih bersemangat dalam mengikuti pelajaran yang diajarkan oleh guru kemudian anak tersebut mudah memahami penjelasan tentang pelajaran yang diberikan oleh guru. 

Ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi minat seseorang salah satunya adalah orang tua. Hal ini juga disebutkan di dalam buku Ahmad Susanto yang berjudul Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar yang mengatakan bahwa pembentukan minat belajar dapat dipengaruhi oleh lingkungan bermain, teman sebaya, pola asuh orang tua merupakan faktor yang dapat mempengaruhi minat seseorang. 3 

Kemudian agar minat belajar siswa di sekolah baik, diperlukan usaha nyata yang dilakukan oleh para orang tua. Orang tua sebagai penanggung jawab utama pendidikan akan sangat besar peranannya dalam mengkontrol proses belajar anaknya. Bisa dikatakan salah satu faktor bahwa keberhasilan anak dalam belajar adalah karena peran orang tuanya dalam mengontrol kegiatan belajar anaknya. 

Jika orang tua tidak berperan secara baik dan cenderung kurang peduli, maka kemungkinan anak tersebut akan mengalami masalah dalam belajar dan tidak berminat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Karena anak tersebut merasa kurang diperhatikan oleh orang tuanya sehingga anak tersebut kurang berminat dalam mengikuti kegiatan belajar. Jika anak tersebut tidak berminat dalam proses pembelajaran maka anak tersebut akan sulit memahami pelajaran. Sebaliknya jika orang tua anak tersebut peduli serta berperan aktif maka anak tersebut merasa diperhatikan dan merasa orang tuanya peduli terhadap dirinya, maka anak tersebut akan berminat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Jika anak tersebut berminat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran maka anak tersebut akan mampu memahami pelajaran dan akan mendapatkan hasil yang baik dalam kegiatan pembelajaran. 

Kemudian saya tertarik melakukan penelitian di Mis Ikhwanul Muslimin Tembung Desa Bandar Klippa Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang. Saya melakukan penelitian di sekolah tersebut karena dari observasi yang saya dapat bahwa di daerah tersebut banyak anak-anak yang melakukan tindakan yang kurang baik seperti mencuri, dan merokok di depan umum.

Kemudian hal ini juga diperkuat dari hasil wawancara saya dengan salah satu warga di sana yang bernama Ely yang mengatakan bahwa memang di daerah tersebut rawan pencurian dan rata-rata di lakukan oleh anak di bawah umur dan baru-baru ini juga ada kejadian pembunuhan di daerah tersebut di mana pelakunya adalah salah satu warga di daerah tersebut.5 Hal ini membuktikan bahwa di daerah tersebut banyak anak-anak yang melakukan kejahatan hal ini menunjukkan bahwa kurangnya kontrol dari orang tua terhadap anaknya. 

4 Observasi 

Berangkat dari asumsi di atas, peneliti tertarik meneliti lebih lanjut tentang peran orang tua dalam menumbuhkan minat belajar anak, dan selanjutnya mengangkat dalam sebuah penelitian dengan judul “Peran Orang Tua Dalam Menumbuhkan Minat Belajar Anak Di MI BUSTANUL ULUM DESA BAGO KECAMATAN PASIRIAN KABUPATEN LUMAJANG

Posting Komentar untuk "Pengertian pendidikan menurut ahli (latar belakang penelitian)"