Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kajian filsafat tentang tujuh tingkatan nafs (jiwa) manusia

 


Assalamu'alaikum wr. wb

Kembali lagi dengan saya, pada kesempatan kali ini akan mencoba menyampaikan sedikit ilmu tentang tingkatan nafs (jiwa ) manusia, saya berharap tulisan ini bermanfaat bagi semua kalangan pembaca, terutama yang ingin mendalami kajian kajian filsafat. 

     Langsung saja ke pembahasan, menurut Syech Abdus Shomad nafs (jiwa ) manusia itu ada tujuh tingkatan berikut : 


1 . Amarah 

        Nafs yang berbangsa amarah masih identik dengan sifat angkara murka, dan menikmati sifat tercela yang dimiliki, sehingga biasa memanfaatkan nya untuk jalan yang bertolak belakang dengan hukum hukum syari'at, misalnya mencuri, merampok, menyopet dan segala aktivitas maksiat lain nya, 

      nafs ( jiwa) sebangsa ini lebih sulit mendapatkan pencerahan kebaikan, karena terlalu sering menikmati jalan keburukan dalam kehidupan sekitar nya, lebih mementingkan dunia sehingga menutupi hati nya dari segala sumber kebaikan, terkecuali jika memang drajat nya di angkat oleh Tuhan YME. 

2 . Lawwamah

      Sifat nafs (lawwamah) ini lebih baik daripada tingkatan nafs pertama yaitu amarah, karena nafs lawwamah masih bisa mengerti dengan sedikit Ilmu nya, tentang baik dan buruk nya sesuatu, namun karena keadaan jiwa nya yang masih goyah, dia terdorong untuk bermaksiat dan melakukan keburukan, meskipun sebenarnya pemilik nafs lawwamah ini bisa membedakan mana hal baik dan mana hal buruk, biasa nya pemilik nafs ini menyesal dengan keburukan yang telah dia lakukan. 

3 . Mulhamah 

      Tingkatan yang ketika nafs ini, seakan kebalikan nafs yang tingkatan kedua, karena sama sama bisa membedakan baik buruk nya sesuatu, namun karena ilmu nya dia di beri inspirasi inspirasi yang masuk kedalam hati nya, sehingga terdorong untuk melakukan kebaikan kebaikan, nafs sebangsa ini lebih menggunakan ilmu dalam melaksanakan kehidupan nya, meskipun tidak jarang godaan datang dari arah tidak terduga, dan bukan berarti dia tidak ingin melaksanakan keburukan, namun dia terkendali karena Ilmu nya, meskipun terkadang masih merindukan kenikmatan nafsunya. 

4 . Mutmainnah

      Tingkatan nafs (jiwa ) ke empat yaitu jiwa nya yang stabil, tenang, dan mantap dalam segala kebaikan, sama sekali tidak tergiur dalam keburukan apapun, karena Ilmu nya, tertera dalam Al Qur'an surat Al Fajr :  YAA AYYATUHAN NAFSULMUTMAINNAH IRJI I ILA ROBBIK ROODIYATAM MARDIYAH FAD KHULII FII IBAADII WAD KHULII JANNATII.

5 . Rodiyah

      Tingkatan ke lima dari nafs ini adalah tingkatan Ridho, artinya pemilik nafs sebangsa pribadi yang Ridho menerima segala keputusan Allah SWT tanpa mengeluh dan sejenisnya, tabah, qona'ah, dan selalu bersama kebaikan, juga menganggap bahwa dunia atau harta tidak penting bagi nya, taat beribadah sehingga dia memilih kebijaksanaan, hal makruh dianggap nya haram dan hal sunnah dianggap nya wajib begitu lah nafs rodhiyah. 

6 . Mardhiyah

     Artinya sosok pribadi pemilik nafs ini ialah dia yang di cintai Allah SWT jiwa nya sangat bersih dari hal hal keburukan apapun, khawas, tidak terbesit niat tidak baik sama sekali, ikhlas dan melakukan segala bentuk kebaikan hanya karena Allah SWT. 

7 . Kamilah

     Tingkatan nafs ke tujuh yakni tingkatan terujung paling atas dan hanya tingkatan para nabi, dan utusan dari Allah SWT di sertai keistimewaan kesucian jiwa sempurna, ma'sum (terpelihara dari dosa) sedangkan Allah SWT yang mengawasi dan membimbing nya. 


Mungkin hanya ini yang bisa saya sampai kan terkait kajian filsafat tentang tingkatan nafs (jiwa) manusia semoga bermanfaat.. Amiin. 

Posting Komentar untuk "Kajian filsafat tentang tujuh tingkatan nafs (jiwa) manusia"