Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengertian hadist Nabi Muhammad SAW

 


A. Hadist 

Di tinjau dari segi etimologi lafadz hadist berasal dari bahasa Arab yaitu حدث يحدث حدوث حداثة حادث محدوث.

Memiliki arti atau makna Baru, kebalikan dari lama (qodhim). Dekat, belum lama terjadi

Dan Khabar, berita atau riwayat.

Sedangkan menurut tinjauan terminologi, para muhaddisiin atau Ahli hadist seperti Al Hafidz dalam syarah Al Bukhori memberikan pengertian bahwa hadist adalah اقوله صلى الله عليه وسلم وافعاله واحواله 

Artinya ' perkataan perkataan Nabi SAW, perbuatan dan keadaan beliau' (Aminuddin dan sidiq Muhtadi, 1986).

Menurut istilah Ushuliyin hadist adalah 

اقوله صلى الله عليه وسلم وافعاله وتقا ريره مما يتعلق بالحكم

Artinya "segala perkataan, perbuatan dan 

taqrir Nabi Muhammad SAW, yang bersangkut paut dengan hukum" ( T.M. Hasbi as Shiddiqy, 1974.

Dari uraian tersebut dapat kita ambil pemahaman bahwa hadist mengandung beberapa kriteria yakni :

A. Sesuatu yang di sandarkan harus kepada Rasulullah SAW. Segala sesuatu yang tidak di sandarkan kepada Rasulullah SAW bukan hadist. Seperti sabda Nabi Daud, Ibrahim, Musa, Isa dll.

B. Penyandaran sesuatu adalah setelah Nabi Muhammad SAW di angkat oleh Allah SWT menjadi Nabi atau Rosul.

C. Sesuatu yang di sandarkan kepada Rasulullah SAW mencakup perbuatan, perkataan, persetujuan, atau penetapan dll.

Contoh hadist Nabi Muhammad SAW

انما الأعمال با النيات

Artinya "segala sesuatu amal perbuatan dengan niat". (H.R. Al Bukhori dan Muslim).

Posting Komentar untuk "Pengertian hadist Nabi Muhammad SAW"